Radang sendi atau artritis adalah salah satu masalah kesehatan yang sering dianggap biasa padahal bisa sangat mengganggu aktivitas harian. Buat sebagian orang, rasa nyeri atau kaku di sendi mungkin dianggap hanya efek kecapekan. Tapi kalau dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi lebih parah dan bahkan memengaruhi kualitas hidup. Di artikel ini, kita bakal bahas apa saja penyebab radang sendi, bagaimana gejalanya muncul, dan tanda-tanda yang perlu kamu waspadai sejak awal.
Apa Itu Radang Sendi?
Radang sendi adalah kondisi ketika sendi mengalami peradangan yang menimbulkan rasa nyeri, bengkak, kaku, atau panas di bagian yang terdampak. Radang sendi bukan hanya satu jenis penyakit, tapi mencakup berbagai kondisi seperti osteoarthritis, rheumatoid arthritis, hingga gout. Masing-masing punya penyebab, gejala, dan pemicu yang berbeda, tapi intinya sama: sendi mengalami gangguan yang membuatnya tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Penyebab Radang Sendi yang Perlu Diwaspadai
1. Faktor Usia
Semakin bertambahnya usia, bantalan sendi atau tulang rawan bisa makin menipis. Inilah yang menyebabkan osteoarthritis, jenis radang sendi yang paling umum. Walaupun ini termasuk proses alami penuaan, tapi gaya hidup dan kebiasaan tertentu bisa memperparah kondisi ini.
2. Cedera atau Tekanan Berlebih
Pernah salah gerak, jatuh, atau mengalami benturan keras? Cedera seperti ini bisa menimbulkan peradangan pada sendi. Bahkan cedera lama yang belum pulih sempurna pun bisa memicu radang sendi saat kamu banyak aktivitas.
3. Faktor Genetik
Beberapa jenis radang sendi, terutama rheumatoid arthritis, punya kaitan dengan faktor keturunan. Kalau ada anggota keluarga yang punya riwayat radang sendi, kemungkinan kamu mengalaminya bisa lebih tinggi.
4. Berat Badan Berlebih
Obesitas memberi tekanan ekstra pada sendi, terutama lutut dan pinggul. Kalau berat badan terlalu tinggi, sendi harus bekerja lebih keras dari semestinya dan lama-kelamaan bisa memicu peradangan.
5. Gangguan Sistem Imun
Pada jenis radang sendi seperti rheumatoid arthritis, sistem imun justru menyerang jaringan sendi sendiri. Tubuh salah mengenali jaringan sebagai ancaman sehingga menimbulkan peradangan kronis.
6. Infeksi
Beberapa infeksi bakteri atau virus bisa memicu peradangan pada sendi. Infeksi ini bisa menyerang langsung bagian sendi atau memicu respons berlebihan dari sistem imun.
7. Gaya Hidup Tidak Sehat
Kebiasaan seperti kurang gerak, pola makan tidak seimbang, sering konsumsi alkohol, atau merokok punya peran besar terhadap kesehatan sendi. Gaya hidup kurang aktif misalnya bisa membuat otot penyangga sendi melemah dan memicu peradangan.
Gejala Radang Sendi yang Sering Diabaikan
1. Nyeri di Area Sendi
Gejala paling umum tentu saja rasa nyeri. Rasa sakit bisa muncul saat bergerak atau bahkan di saat istirahat. Intensitasnya juga bisa berubah-ubah, kadang ringan kadang tajam menusuk.
2. Bengkak dan Kemerahan
Sendi yang meradang biasanya akan tampak membengkak. Ini terjadi karena adanya cairan ekstra atau pembengkakan di jaringan sekitar sendi. Kadang area tersebut juga terlihat lebih merah dan terasa lebih hangat.
3. Kaku Saat Bangun Tidur
Kalau kamu merasa sendi terasa kaku dan sulit digerakkan terutama di pagi hari, ini bisa jadi tanda radang sendi. Kekakuan yang berlangsung lebih dari 30 menit biasanya terkait dengan kondisi inflamasi.
4. Rentang Gerak Menyempit
Pengidap radang sendi sering merasa kemampuan bergeraknya jadi terbatas. Misalnya, tangan sulit digenggam atau lutut sulit ditekuk maksimal. Ini karena sendi tidak bekerja seoptimal biasanya akibat peradangan.
5. Suara “Krek” Saat Digunakan
Sendi yang mengalami kerusakan tulang rawan bisa mengeluarkan suara seperti “krek”, “klik”, atau gemeretak saat digerakkan. Walaupun suara sendi tidak selalu berbahaya, tapi kalau disertai nyeri, perlu diwaspadai.
6. Tubuh Mudah Lelah
Peradangan di dalam tubuh bisa membuat pengidap radang sendi lebih gampang lelah. Pada rheumatoid arthritis misalnya, kelelahan bisa menjadi gejala yang cukup dominan.
Tanda-Tanda Radang Sendi yang Sering Muncul di Bagian Tubuh Tertentu
1. Tanda Radang Sendi pada Lutut
-
Nyeri saat naik turun tangga
-
Lutut terasa berat dan kaku
-
Bengkak setelah aktivitas berat
-
Kadang terasa seperti ada “gesekan” di dalam lutut
2. Tanda di Jari dan Tangan
-
Bengkak pada ruas jari
-
Kesulitan menggenggam atau memegang barang kecil
-
Bentuk jari perlahan berubah (pada kasus tertentu)
-
Rasa panas pada sendi jari
3. Tanda di Bahu
-
Sulit mengangkat tangan ke atas
-
Nyeri saat mengangkat barang
-
Kaku saat memutar bahu
4. Tanda di Pinggul
-
Nyeri menjalar ke paha atau selangkangan
-
Sulit duduk atau berdiri lama
-
Kaku setelah duduk terlalu lama
Cara Sederhana Mengurangi Risiko Radang Sendi
1. Perbanyak Aktivitas Fisik
Olahraga ringan seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga bisa membantu memperkuat otot dan melenturkan sendi. Gerakan rutin sangat penting agar sendi tidak kaku.
2. Jaga Berat Badan Ideal
Mengurangi berat badan beberapa kilogram saja bisa mengurangi beban besar pada sendi lutut dan pinggul.
3. Penuhi Asupan Anti-Inflamasi
Makanan seperti ikan berlemak, kacang, biji-bijian, buah berry, atau sayuran hijau kaya akan antioksidan yang membantu meredakan peradangan.
4. Istirahat Cukup dan Kelola Stres
Stres bisa memperburuk peradangan dalam tubuh. Istirahat cukup dan relaksasi rutin dapat membantu mengurangi risiko peradangan.
5. Hindari Merokok dan Alkohol Berlebih
Kedua kebiasaan ini bisa memperburuk kondisi peradangan dan membuat sendi makin rusak.
Baca Juga:
Simak Cara Menjaga Kesehatan Sendi yang Perlu Diketahui Agar Tetap Kuat
Dengan mengenali penyebab, gejala, dan tanda radang sendi lebih awal, kamu bisa mengambil langkah untuk mencegahnya sebelum menjadi lebih parah. Sendi itu aset penting buat bergerak bebas setiap hari, jadi sudah saatnya kita lebih peka dengan sinyal kecil yang tubuh berikan. Bila gejala semakin sering muncul atau terasa makin berat, jangan ragu untuk konsultasi ke tenaga kesehatan agar mendapatkan penanganan yang tepat.